Artikel ini dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan - Sub Direktorat Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam rangka kampanye "Sayang Kepala - Pilih, Pakai, Pasang Helm dengan Benar"
Mengapa Anda memerlukan helm sepeda motor dengan kualitas yang baik?
Helm sepeda motor yang kualitasnya memenuhi persyaratan merupakan perlengkapan yang penting bagi pengemudi sepeda motor. Pengendara sepeda motor yang tidak mengunakan helm atau yang mengunakan helm/topi proyek/plastik, jika mengalami kecelakaan akan mempunyai peluang luka otak tiga kali lebih parah dibanding mereka yang memakai helm kualitasnya yang memenuhi persyaratan.
Helm dengan kualitas yang baik harus dibuat khusus untuk pengendara sepeda motor. Bila helm ini diikat dengan benar, maka helm ini akan melindungi kepala dengan baik. Apabila terjadi benturan dengan benda yang tidak bergerak, helm akan menghambat/meredam benturan yang tertuju ke tengkorak dan otak.
Topi plastik “mainan” atau helm proyek tidak didesain untuk dipakai pengendara sepeda motor dan karenanya topi/helm ini tidak dapat melindungi kepala dan otak bila terjadi kecelakaan yang menimpa pengemudi sepeda motor.
Mengapa harus PILIH helm yang benar?
Tidak semua helm memenuhi persyaratan keamanan. Helm yang baik adalah helm yang menutupi kepala secara penuh (full fac) atau helm yang hanya terbuka pada bagian muka hingga rahang (open face).
Tipe Full Face memberi perlindungan yang lebih baik dari angin, debu, batu, dan serangga. Tipe ini juga memberi perlindungan lebih baik kepada rahang dan gigi.
Namun demikian tipe full face maupun open face harus memiliki 3 (tiga) lapisan:
1. Lapisan luar yang keras (hard outer shell)
Didesain untuk dapat pecah jika mengalami benturan untuk mengurangi dampak tekanan sebelum sampai ke
kepala. Lapisan ini biasanya terbuat dari bahan polycarbonate
.2. Lapisan dalam yang tebal (inside shell or liner)
Di sebelah dalam dari lapisan luar adalah lapisan yang sama pentingnya untuk dampak pelapis penyangga. Biasanya dibuat dari bahan polystyrene styrofoa). Lapisan tebal ini memberikan bantalan yang berfungsi menahan goncangan sewaktu helm terbentur benda keras, sementara kepala masih bergerak.
Sewaktu ada tabrakan yang membenturkan bagian kepala dengan benda keras, lapisan keras luar dan lapisan dalam helm meyebarkan tekanan ke seluruh materi helm. Helm tersebut mencegah adanya benturan yang dapat mematahkan tengkorak.
Benturan yang kuat memberi kemungkinan terhadap pecahnya helm dan membuat lapisan dalam rusak. Proses ini memberikan waktu ekstra, reduksi tekanan dan jarak kepada kepala/otak untuk lebih teredam. Ketika lapisan dalam terkoyak, dapat memberikan hambatan yang cukup terhadap menghambat kepala/otak dengan berhenti secara lebih perlahan/lembut, dibanding proses benturan keras yang terjadi terhadap kepala/otak tanpa mengunakan helm.
3. Lapisan dalam yang lunak (comfort padding)
Merupakan bagian dalam yang terdiri dari bahan lunak dan kain untuk menempatkan kepala secara pas dan tepat pada rongga helm.
Tali pengikat dagu
Selain itu, helm yang memenuhi persyaratan juga harus memiliki tali pengikat dagu (chin strap) yang kuat untuk menahan helm. Tujuannya adalah agar tetap dalam posisinya melindungi kepala ketika terjadi benturan. Tali pengikat dagu harus dilengkapi dengan pengunci yang dapat diatur untuk menahan helm sehingga tetap pada dudukannya di kepala.
Setiap kali memakai helm pastikan mengunci tali dengan benar